SMP Muhammadiyah 8 Laren yang berdiri 15 Januari 1977 awalnya bernama SMP DIPONEGORO. Berdirinya sekolah ini atas inisiasi lima tokoh utama yaitu Drs. Roihan Achwan (Praktisi Pendidikan), K.H. Showab Mabrur (ulama), H. Thoha Abdullah (Kepala Desa Godog), K.H. Shodiq Abdullah dan K.H. Moh. Syamsi (alumnus Pondok Pesantren).
Latar belakang berdirinya SMP ini adalah banyaknya lulusan MI/SD di desa Godog dan sekitarnya (Bulubrangsi, Brangsi, Karangtawar, Singkul, Tejoasri, dan Solokuro) yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang di atasnya karena keterbatasan biaya dan jarak yang jauh. Pemberian nama SMP Diponegoro dimaksudkan agar sekolah ini mudah dikenal dan disayang serta bisa diterima oleh siapa pun yang heterogen tanpa tersekat oleh latar belakang organisasi dan golongan.
Dinamika berikutnya, SMP Diponegoro berubah menjadi SMP Muhammadiyah Godog yang diputuskan dalam sebuah rapat koordinasi Bagian PP&K Pimpinan Cabang Muhammadiyah Laren dan para kepala sekolah/madrasah Muhammadiyah se-Cabang Laren pada 13 Januari 1978. (Disarikan dari makalah “Sejarah Almamater SMP Muhammadiyah 8 Godog” oleh Thihari AH., S.Ag.)
Perubahan nama tersebut didasarkan pada fakta-fakta bahwa SMP Diponegoro dikelola oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah, kegiatan sekolah dalam naungan Muhammadiyah, dan gedungnya dibangun atas swadaya warga Muhammadiyah serta menempati lahan milik Muhammadiyah. Di samping itu, tahun-tahun pertama SMP Diponegoro berfilial dengan SMP Muhammadiyah Pangkatrejo yang mensyaratkan sekolah bisa filial jika sama-sama menggunakan nama SMP Muhammadiyah. Sekarang sekolah ini bernama SMP Muhammadiyah 8 Laren atau akrab dikenal dengan sebutan SMP MAPAN.
Sejak berdiri hingga tahun 2000 sekolah yang berlokasi di jalan Cenderawasih 292 RT 01 RW 04 Desa Godog, Kecamatan Laren ini KBM-nya dilaksanakan siang hari (12.30 – 17.00) karena paginya gedung digunakan MI Muhammadiyah 1 Godog.
Setelah Muhammadiyah Ranting Godog yang dibantu pendanaan dan pengerjaannya oleh TKI Godog di Malaysia mampu mendirikan gedung baru 2 tingkat 6 lokal, maka MI Muhammadiyah 1 Godog menempati gedung baru tersebut dan gedung yang lama digunakan SMP Muhammadiyah 8 Laren.
Banyaknya guru yang merangkap di sekolah/madrasah lain menjadi kendala utama sekolah ini untuk tidak segera bisa masuk pagi walaupun sudah menempati gedung sendiri. Baru tahun pelajaran 2000/2001 bisa 3 hari masuk pagi dan 3 hari masuk siang. Lima tahun kemudian, tepatnya awal tahun pelajaran 2006/2007 kegiatan pembelajaran dapat masuk pagi semua/total.
Tahun pertama sampai 13 Maret 1978 SMP ini dipimpin oleh Drs. Roihan Achwan yang telah meletakkan pondasi kokoh untuk perjalanan SMP Muhammadiyah 8 ke depan. Akan tetapi, karena Beliau mendapat pengangkatan sebagai dosen di IAIN Imam Bonjol Padang, Sumatra Barat akhirnya untuk sementara/masa transisi SMP Muhammadiyah 8 dipimpin oleh wakasek, K.H. Moch. Syamsi, sampai 30 September 1979.
Kepala sekolah berikutnya adalah H. Shodiq Abdullah yang memimpin SMP Muhammadiyah 8 Laren sejak 1 Oktober 1979 sampai 30 September 1999. Dua puluh tahun kepemimpinan Beliau bantuan gedung dan sarana pendidikan dari pemerintah mulai didapat. Usaha keras terus dilakukan agar sekolah ini terus eksis di tengah maraknya lembaga pendidikan di sekitarnya. Hal ini berbuah manis dan fenomenal sejak status akreditasi sekolah berubah menjadi DIAKUI tahun 1986 pendaftar siswa baru mencapai 125 orang dan itu rekor yang belum tertandingi sampai saat ini.
Mulai 1 Oktober 1999 sampai 30 September 2007, sekolah yang pernah mendapat kepercayaan sebagai peserta Jambore Nasional Pramuka di Jawa Barat ini dipimpin oleh Drs. Nur Sholeh, M.M. Selama 2 periode memimpin SMP Muhammadiyah 8 bantuan pemerintah daerah maupun pusat mulai deras mengalir, antara lain merehab ruang belajar, pengadaan ruang kelas baru, laboratorium IPA, dan sarana pendidikan lainnya. Di samping itu, di masa kepemimpinan Beliau pula kegiatan pembelajaran SMP Muhammadiyah 8 dapat masuk pagi semuanya sehingga kedisiplinan dan prestasi sekolah semakin meningkat. Nilai akreditasi sekolah mendapat predikat A (unggul). Ekstrakurikuler drumband yang ditandai dengan pelatihan perdana sekaligus sebagai penanda berdirinya pada hari Sabtu, 26 November 2005 dan ekstrakurikuler musik/band juga lahir di masa periode ini.
Kepala sekolah selanjutnya adalah Abdullah Roziq, S.Pd. yang dipercaya menakhodai sekolah ini sejak 1 Oktober 2007 sampai 30 Juni 2020. Selama 3 periode kepemimpinannya, di samping dapat meningkatkan nilai akreditasi sekolah, juga menambah Ruang Kelas Baru, Ruang Perpustakaan, Ruang Laboratorium IPA (ruang Laboratorium IPA yang lama digunakan sebagai kantor PRM), Ruang Laboratorium Komputer, Ruang Laboratorium Bahasa, Kantor guru, Ruang Keterampilan, Ruang IPM/OSIS, WC/Kamar Kecil baru, Kantin/Koperasi, Aula, menyambung aula dan ruang kelas 7, dan merehab gedung lama. Di samping itu, pengadaan sarana juga menjadi prioritas utama, seperti komputer/laptop, alat-alat laboratorium IPA, alat-alat olahraga, alat/media peraga mata pelajaran, perlengkapan sound system, sarana kegiatan ekstrakurikuler, mobil APV sebagai kendaraan operasional dan mobil pick Up untuk antar jemput siswa.
Di samping fokus di bidang fisik, peningkatan kualitas sekolah juga tidak ketinggalan. Beberapa tahun setiap liburan panjang atau bulan Ramadan memberangkatkan beberapa siswa yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk belajar Bahasa Inggris di Pare Kediri. Pada 15 Januari 2008 mendirikan Madrasah Diniyah Takmiliyah Wustha Al Raihan, pada 12 September 2015 menginisiasi berdirinya asrama siswa sebagai embrio santri mukim pondok Al Falah, fullday school, juga mulai menggalakkan Tahfidlul Qur’an sebagai program unggulan.
Untuk mewadahi dan mengembangkan minat bakat siswa, sekolah yang memiliki motto “Kami punya itikad untuk mengemban amanat, kami punya tekad untuk mencerdaskan umat” ini tetap mempertahankan ekstrakurikuler yang sudah ada sebelumnya dan juga menambah kegiatan ekstrakurikuler lain seperti Olahraga prestasi, Paskib, Tapak Suci, ECC, Aeromodeling, Panahan, dan yang baru dilaunching 19 September 2019 atas kerja sama dengan Puskesmas Laren adalah Posyandu Remaja “Mapan”. Melalui Posyandu Remaja, siswa SMP Muhammadiyah 8 yang tergabung dalam Kader Posyandu mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam bidang kesehatan.
Di samping itu, dengan pembinaan yang serius dan berkelanjutan lewat kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler banyak prestasi siswa yang didapat khususnya prestasi nonakademik mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, sampai prestasi sepulau Jawa.
Selanjutnya, Sejak 1 Juli 2020 SMP Muhammadiyah 8 Laren dikepalai oleh M. Tarham, S.Pd. Langkah awal yang beliau lakukan adalah penataan ruang agar lebih fungsional seperti mengubah ruang IPM/OSIS menjadi ruang BK, ruang musik menjadi ruang drumband, ruang keterampilan disekat menjadi ruang IPM/OSIS, ruang Musik, dan ruang Pramuka/HW. Di samping itu, pengadaan sarana sekolah juga tetap menjadi perhatian, seperti komputer, TV kelas, seragam dan alat drumband, alat-alat olahraga, dan juga taman sekolah sebagai ikon baru SMP Muhammadiyah 8 Laren.
Untuk meningkatkan jumlah hafalan dalam program Tahfidlul Qur’an, maka mulai tahun pelajaran 2022/2023 dilaksanakan Karantina Tahfidlul Qur’an untuk kelas IX selama 1 minggu berasrama di sekolah.